Cara Menanam Buah Naga Agar Berbuah Lebat !!
Sahabat NuansaTani.com Belakangan ini, buah naga menjadi salah satu komoditas hortikultura yang banyak dicari-cari oleh konsumen buah.
Buah dengan bentuk yang unik dan warna yang khas ini sangat lezat dinikmati di siang hari yang terik. Buahnya dapat dikonsumsi untuk dijadikan santapan langsung ataupun dibuat jus.
Budidaya buah naga di Indonesia diyakini dapat meningkatkan perekonomian petani. Hal ini karena penerapan sistem budidayanya yang tidak terlalu sulit dan produknya memiliki harga jual yang cukup menjanjikan.
Cara Menanam buah naga sangat cocok dengan kondisi iklim dan alam Indonesia. Tanaman ini tumbuh optimal pada ketinggian 0-350 mdpl dengan curah hujan sekitar 720 mm per tahun serta suhu udara ideal berkisar antara 26-36 0C.
Untuk Cara Menanam Buah Naga Itu sendiri, ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
Persiapan bibit
Tanaman buah naga bisa diperbanyak dengan cara generatif dan vegetatif. Cara generatif bisa menggunakan biji yang diperoleh langsung dari biji buah naga terpilih.
Cara ini sedikit sulit dan biasanya hanya dilakukan oleh para penangkar yang sudah berpengalaman. Sementara itu, cara vegetatif dapat dilakukan menggunakan stek batang.
Perbanyakan dengan cara stek memiliki tingkat keberhasilan bertahan hidup yang tinggi, pertumbuhannya cepat, dan bibit yang dihasilkan berkualitas tinggi dengan genetik yang serupa dengan induknya.
Persiapan tiang panjat
Tiang panjat sangat diperlukan untuk menopang tumbuhnya tanaman buah naga. Posisi tiang panjat persis terletak di tengah-tengah lubang tanam.
Tiang panjat biasanya dibuat permanen dari beton dengan diameter sekitar 10-15 cm dan tinggi 2-2,5 meter. Tiang tersebut ditanam sedalam 50 cm agar kuat berdiri.
Di ujung bagian atas diberikan penopang berupa besi berbentuk lingkaran atau bisa juga dengan ditambahkan ban motor bekas.
Tiang panjat dibuat secara berbaris dengan jarak tiang dalam satu baris 2,5 meter sedangkan jarak antar baris 3 meter. Jarak ini juga sekaligus menjadi jarak tanam. Di antara barisan dibuat saluran drainase sedalam 25 cm.
Pengolahan tanah
Lahan yang akan digunakan untuk budi daya buah naga harus dipastikan bersih dari gulma. Setelah itu perlu dibuat lubang tanam ukuran 60×60 cm dengan kedalaman 25 cm.
Pada lubang tanam tersebut diisi campuran 10 kg pasir dengan tanah galian untuk menambah porositas tanah.
Selain itu bisa juga ditambahkan dengan pupuk kandang sebanyak 10-20 kg dan dolomit 300 gram.
Setelah 2-3 hari, perlu ditambahkan pupuk TSP sebanyak 25 gram. Pupuk TSP diberikan melingkari tiang panjat dengan jarak sekitar 10 cm dari tiang.
Penanaman bibit
Untuk satu tiang panjat dibutuhkan 4 bibit tanaman buah naga. Bibit ditanam mengitari tiang panjat, jarak antar tiang panjat dengan bibit tanaman sekitar 10 cm.
Tanah digali sedalam 10-15 cm, atau disesuaikan dengan ukuran bibit. Kemudian bibit diletakkan pada galian tersebut dan ditimbun dengan tanah sambil dipadatkan.
Setelah ke-4 bibit ditanam, batang bibit tersebut kemudian diikat sehingga menempel pada tiang panjat. Pengikatan dilakukan pada setiap tanaman yang tumbuh menjulur sepanjang 20-30 cm.
Pemeliharaan
Pemeliharaan pada tanaman buah naga meliputi:
Penyiangan untuk mengendalikan gulma
- Perambatan yang dilakukan pada umur 1 tahun, bisa diikat dengan tali.
- Penyiraman lebih banyak dilakukan pada 3 bulan pertama, selanjutnya bisa menerapkan irigasi tetes. Intensitas penyiraman dikurangi ketika tanaman sudah memasuki fase berbunga. Penyiraman cukup dilakukan pada saluran drainase yang sudah dibuat.
- Pemupukan bisa disesuaikan kebutuhan tanaman, pada awal penanaman diperbanyak unsur N untuk membantu pertumbuhan tunas, sedangkan sesudah berbunga diperbanyak unsur P dan K agar cepat berbuah. Untuk mengurangi bunga busuk atau gugur bisa diberikan KNO3.
- Dilakukan 3 jenis pemangkasan, yaitu pemangkasan batang pokok untuk mendapatkan batang pokok buah naga yang kuat dan sehat, pemangkasan cabang produksi untuk menyeleksi calon cabang produksi dengan menyisakan 3-4 tunas, dan pemangkasan peremajaan yang dilakukan ketika cabang produksi sudah tidak efektif lagi yang biasanya setelah 3-4 kali berbuah.
Panen
Buah naga mulai berbuah untuk pertama kali pada bulan ke 10 hingga ke 12 terhitung setelah tanam.
Ciri-ciri buah yang siap panen adalah kulitnya sudah mulai berwarna merah mengkilap, jumbai buah berwarna kemerahan dan warna hijaunya sudah mulai berkurang.
Baca Juga :
- Cara Budidaya Jahe Gajah Di Lahan Sempit, yang Menguntungkan !!
- Cara Budidaya Daun Bidara ( Panduan Lengkap ) Untuk Pemula !!
- Cara Budidaya Kurma di Indonesia, yang Harus anda ketahui !!